FORUM KOMUNIKASI OPD 2020

“AKSELERASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PENGEMBANGAN EKONOMI DAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJATERAAN MASYARAKAT“. Adalah Tema Sentral yang diangkat oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Maluku Tenggara pada Forum OPD 2020 ini.

Felix Tethool, “jangan salah menilai”.

Mengapa kita memuji bawang merah import yang DITOLAK DI SINGAPURA? bawang yang ditolak di Singapura itu dikarenakan dari hasil pemantauan dan penyelidikan, ternyata bawang tersebut telah terkontaminasi obat-obatan anti hama serangga (pestisida)

Penjelasan tersebut diatas sangat ditegaskan oleh Tethool, mengingat ada pertanyaan dari masyarakat mengenai keunggulan bawang merah produksi lokal yang dibina oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Bawang merah yang dikembangkan oleh beberapa Ohoi Binaan, seperti misalnya Yafawun, adalah bawang merah super yang sangat berkwalitas dan sangat baik untuk diproduksikan menjadi bawang goreng.

TEKNOLOGI IRIGASI PINTAR

Video by Evert Ohoira & Team Next Studio.

Pertama di Maluku, Teknologi Irigasi Pintar Diluncurkan di Malra

17 Desember 2019

BERITABETA.COM, Langgur – Penerapan teknologi informasi mulai merambah dunia pertanian di Provinsi Maluku. Salah satu yang kini diluncurkan adalah irigasi pertanian pintar (Smart Farming Irigation) yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra).

Konsep yang menggunakan dua sistem yakni irigasi tetes dan sms irigasi ini diluncurkan oleh Pemkab Malra di Aula lantai III Kantor Bupati Malra di Langgur, Senin (16/12/2019).

Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin saat menyampaikan sambutan bupati pada acara peluncuran itu mengatakan, Pemkab Malra selalu berupaya dalam  mewujudkan visi masyarakat Malra yang mandiri, cerdas, demokratis, dan berkeadilan. Salah satunya adalah berdaptasi dengan perubahan lingkungan global saat ini, yang dikenal dengan era revolusi industri 4.0.

Untuk itu, kata Bupati, memasuki era revolusi industri 4.0 berbagai aktivitas sosial, pendidikan, ekonomi selalu berkaitan dengan otomasi yang terintegrasi Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), termasuk di dalamnya pada pembangunan pertanian.

Ciri-ciri majunya pembangunan pertanian adalah mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, terpenuhinya kesejahteraan petani, selain itu mempunyai daya saing (ekspor). Sebab, pertanian akan sulit mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi.

Olehnya itu, lanjutnya, teknologi pertanian pintar (smart farming) akan memungkinkan petani mengelola usaha tani dengan efektif dan efisien untuk mencapai target produksi dan kualitas produk yang berdaya saing.

“Kepada seluruh jajaran Dinas Pertanian agar terus berbenah diri dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat menerapkan smart farming berbasis internet of things (IoT) yang mengkoneksikan sarana/alat mesin pertanian dengan internet melalui smarthpone maupun gadget lainnya,” kata bupati dalam sambutannya.

Dikatakan, smart farming merupakan momentum penting sebagai awal yang baik bagi berkembangnya pertanian berbasis teknologi di Malra. Tahap awal ini, akan memulai penerapan smart farming dengan smart irigation yaitu sistem irigasi yang dikembangkan dengan memanfaatkan internet dan smartphone yang bertujuan untuk efektifitas dan efisiensi petani dalam pengelolaan usaha tani.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Malra Felix Tethol dalam arahan singkatnya mengatakan, RPJMD periode 2018-2019 Pemkab Malra dalam menjalankan misi mengembangkan ekonomi yang berdaya saing, Dinas Pertanian dituntut dalam hal peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan nilai tukar pertanian, peningkatan pertumbuhan sektor pertanian, dan penyerapan tenaga kerja terutama dari kaum mileneal.

“Tuntutan tersebut sudah tentu bukan hal yang mudah untuk dicapai, maka mau tidak mau Dinas Pertanian harus mencari cara atau metodologi baru demi pencapaian tujuan y8ang telah ditetapkan”, ujar Felix.

Masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di daerah ini yakni menurunnya jumlah tenaga kerja petani (saat ini petanu rata-rata berumur 50 tahun), keterbatasan sumber air, jumlah produktivitas dan kontiniutas yang rendah.

Menurut Mahfuz As Syukury Rumra Diklat PIM IV angkatan XXIV Tahun 2019 BPSDM Provinsi Maluku,  teknis pelaksanaan smart farming irigation meliputi dua tipe irigasi yakni great irigation (irigasi tetes) dan sms irigation dalam mengaplikasikan smart farming di daerah ini.

Irigasi tetes (great irigasi) itu bagaimana petani menyiram tanaman dengan sistem tetes yang langsug mengena pada tanaman (akar tanaman). Manfaatnya sudah tentu menghemat air, waktu, tenaga kerja, dan otomatis biaya berkurang. Lanjutnya, sementara irigasi sms (sms irigation) adalah bagaimana petani melakukan penyiraman menggunakan kontrol hp kita sendiri.

“Jadi dimanapun kita berada, jika ada jaringan nir kabel atau internet maka kita dapat melakukan penyiraman pada tanaman kita sekalipun jauh dari lokasi pertanian kita”, tutupnya.

Sebelumnya, system irigasi pintar ini pada bulan Juni 2019 pernah diterapkan oleh  Tim Institut Teknologi Bandung yang dipimpin Alumni Teknik Fisika ITB tahun 2010.

Inovasi sistem irigasi pintar ini membantu petani agar dapat menyiram tanaman secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman (precision farming). Inovasi teknologi di bidang irigasi pertanian tersebut dibuat anggota kelompok inti perusahaan BIOPS Agrotekno.

Sistem inovasi yang dibuat itu kemudian dibernama Encomotion. Ada dua alat inovasi besar yang dikerjakan, diantaranya adalah Encomotion Monitoring dan Encomotion Controlling.

Encomotion Monitoring bekerja dengan cara mendeteksi temparatur, cahaya, kelembaban, curah hujan, dan arah angin. Data hasil deteksi tersebut kemudian dikirim ke server dan Dashboard Encomotion melalui jaringan internet.

Data yang diterima oleh Dashboard Encomotion tersebut barulah kemudian diproses oleh Encomotion Controlling. Encomotion Controlling pada akhirnya akan bertanggung jawab mengatur sistem irigasi tanaman tersebut (BB-TN)

Sumber :

https://beritabeta.com/news/iptek/pertama-di-maluku-teknologi-irigasi-pintar-diluncurkan-di-malra/

KEJAYAAN KELAPA KEI BESAR

Distan Malra Kembalikan Kejayaan Kelapa Kei Besar

 Rabu, 6 Desember 2017 14:22 WIB

Langgur, 6/12 (Antara Maluku) – Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) berupaya mengembalikan kejayaan komoditas kelapa Kei Besar dengan mendorong produksi minyak goreng di Desa Hollat dan Desa Waurtahait.

“Coconut oil atau minyak kelapa hasil rumah produksi Desa Hollat dan rumah produksi Desa Waurtahait di pulau Kei Besar kini dapat dijumpai di pasar tradisional di Malra maupun Kota Tual,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tenggara, Seles Bastian Ngamelubun kepada wartawan di Langgur, Rabu.

Ia menyatakan, upaya Dinas Pertanian Malra mengembalikan kejayaan kelapa di Kei Besar telah dimulai sejak Maret dengan mendorong percepatan pengolahan buah kelapa menjadi minyak goreng.

Sasaran utamanya semua kecamatan di wilayah pulau Kei Besar, dimana komoditas kelapa tersebar merata di seluruh pulau.

“Ini merupakan aset ekonomi yang sangat potensial untuk mendongkrak dan meningkatkan ekonomi rakyat di pulau Kei Besar,” kata Seles.

Menurut dia, dua rumah produksi minyak kelapa di Kei Besar (Hollath dan Waurtahait) sudah beroperasi dengan menggunakan mesin, yang merupakan bantuan dari APBD maupun APBN.

Ada enam titik (rumah produksi) yang akan dikembangkan di pulau Kei Besar dan satu titik sebagai penyangga di pulau Kei Kecil.

Saat ini, produksi secara rutin telah dilakukan oleh dua rumah produksi tersebut, dan sudah mulai dipasarkan secara tradisional di wilayah Langgur dan Tual.

“Upaya memasarkannya kami lakukan dengan memanfaatkan perkembangan IT baik dalam bentuk Aplikasi serta pemanfaatan media sosial,” katanya.

Seles menyatakan, selain dapat memasarkan secara langsung, petani pun dapat menjual kepada koperasi di Dinas Pertanian Malra, sehingga petani tidak perlu memikirkan pemasaran dan hanya fokus pada kegiatan produksi.

Kendala yang dihadapi pada hakekatnya terletak pada kebiasaan masyarakat yang cenderung memanfaatkan minyak sawit, padahal ada minyak kelapa hasil produksi sendiri.

“Terkait kualitas, kita berusaha terus untuk mendorong peningkatannya. Harus diakui, hasil uji oleh Laboratorium Pangan Institut Pertanian Bogor menunjukkan hasilnya belum maksimal,” katanya.

Berdasarkan uji kualitas tersebut, Distan Malra mengajukan permohonan bantuan mesin pemurnian minyak kelapa ke Kementerian Pertanian dan disambut positif melalui APBNP 2017.

“Mesin itu sudah digunakan di rumah produksi Hollath dan Waurtahait sehingga kualitas produksinya telah meningkat. Kita berharap tahun depan minyak kelapa produksi Kei Besar ini mendapatkan ijin BPOM dan sertifikat halal dari MUI,” kata Seles.

Ia menambahkan, minyak goreng produksi Hollath dan Waurtahait cukup diminati masyarakat di Langgur maupun Tual, terbukti dari tingginya pesanan.

“Ke depan, kita berharap ada kebijakan dari pemerintah kabupaten Malra agar seluruh ASN membeli minyak kelapa produksi daerah ini. Selain dapat meningkatkan pendapatan petani daerah ini, minyak kelapa pun lebih sehat karena mengandung lemak baik,” katanya.

Pewarta: Siprianus Yanyaan
Editor: John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA

Sumber :

https://ambon.antaranews.com/berita/42279/distan-malra-kembalikan-kejayaan-kelapa-kei-besar

Feture Image : Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tenggara, Seles Bastian Ngamelubun, SP. (by Siprianus Yanyaan)

VIRGIN COCONUT OIL

Produk Unggulan, salah satunya yang hebat adalah vco (Virgin Coconut Oil), yang dihasilkan oleh Ohoi Binaan Hollat, Kecamatan Kei Besar Utara Timur

rakor p2l

Rapat Koordinasi ini dilaksanakan dalam rangka Penetapan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan P2L, Tahun 2020.

Rakor P2L ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Ir. Felix B. Tethool, pada Rabu, 26 Februari 2020,

Rakor P2L ini juga dihadiri oleh instansi-instansi penting, angara lain: BAPEDA, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Permukiman, Tim Penggerak PKK Kabupaten Maluku Tenggara.

https://www.facebook.com/dkppmalra

RUMAH PRODUKSI YAFAWUN

Ohoi Yafawun adalah Ohoi Penghasil komoditi Bawang Merah. Sejak Tahun . . . . . para petani di Ohoi Yafawun ini telah bergiat dengan produksi Bawang Merah dengan menghasilkan panen sebesar . . . ton. Didukung oleh peralatan pertanian. Infrastruktur pertanian seperti misalnya JUT (Jalan Usaha Tani), yang memudahkan para petani dan masyarakat mengakses lahan produksi dan tempat pemasaran.

PENINGKATAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

Tema Kegiatan ini adalah “PENINGKATAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI UNTUK MENURUNKAN ANGKA PREVALENSI STUNTING DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA”.

Koordinator Utama Kegiatan ini adalah Ibu Agnes Nessy Toffi, SE. | NIP. 198310282010012033. | Jabatan Kepala Seksi Kerawanan Pangan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai pengetahuan Gizi bagi Ibu hamil dan menyusui agar membina generasi bangsa yang sehat dan kuat.

TPP

Klik untuk download file

KLik Icon Excel ini untuk download file dengan nama “FORMAT UMUM TPP.xlsx”

Konsep ini dibuat dengan prinsip One to Many. Penerima TPP hanya mengisi pada bagian edited dan secara otomatis outputnya akan terformat dan rekap juga akan terformat, dengan kop dan tanda tangan Kepala Dinas.

Selangkah di Depan… Hormat diberi…

Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai